Iklan

Sorot

Gebrakan Realisasi Program Ketahanan Pangan di Desa Ciwalen TA 2022

, December 29, 2022 WAT


World News - Kab. Cianjur - Indonesia merupakan negara dengan tingkat kelaparan tertinggi ke 3 (tiga) se Asia Tenggara (Global Hunger Index, 2021). Untuk itu desa harus segera bersiap melaksanakan langkah-langkah pencegahan krisis pangan. Disamping hal tersebut, Indonesia juga memiliki tantangan yang cukup besar dalam hal upaya pemenuhan ketahanan pangan, disebabkan wilayah Indonesia memiliki karakter yang beragam dan laju pertumbuhan penduduk yang terus bertambah 1,1% per tahun (setara dengan 2,5 Juta orang).

Ketahanan pangan Desa adalah Kondisi terpenuhinya Pangan bagi masyarakat desa sampai dengan perseorangan, yang tercermin dari tersedianya Pangan yang cukup, baik jumlah maupun mutunya, aman, beragam, bergizi, merata, dan terjangkau serta tidak bertentangan dengan agama, keyakinan, dan budaya masyarakat, untuk dapat hidup sehat, aktif, dan produktif secara berkelanjutan.

Lumbung Pangan Desa adalah Persediaan Pangan di Desa untuk konsumsi warga dan menghadapi masalah kekurangan Pangan, gangguan pasokan dan harga, serta keadaan darurat.

Adapun tujuan dari ketahanan pangan desa itu sendiri adalah untuk Meningkatkan ketersediaan pangan baik dari hasil produksi masyarakat Desa maupun dari lumbung pangan Desa, Meningkatkan keterjangkauan pangan bagi warga masyarakat Desa, dan Meningkatkan konsumsi pangan yang beragam, bergizi seimbang, aman, higienis, bermutu, tidak bertentangan dengan agama, keyakinan, dan budaya masyarakat, serta berbasis pada potensi sumber daya lokal.

Sebab itulah, pemerintah pusat mengalokasikan dana untuk ketahanan pangan atau Ketapang sekitar 20% dari anggaran Dana Desa, guna mewujudkan Indonesia makmur dalam hal pangan. Namun lagi-lagi diduga, budaya Mark up lebih unggul daripada niat mulia untuk melaksanakan tugas sebagai abdi negara dan pengayom masyarakat. Seperti hal nya di desa Ciwalen Kecamatan Sukaresmi Kab. Cianjur.

Tim awak media pun menemukan beberapa kejanggalan atas penyaluran anggaran dana ketahanan pangan. Tim pun menyambangi kantor desa Ciwalen, dan mengkonfirmasi langsung hal tersebut dengan kepala desa Ciwalen, Budiyanto, S. AP, terkait permasalahan Ketahanan Pangan ( ketapang )di desa Ciwalen Rabu (28/12/2022).
Namun, dengan sedikit bersikap angkuh dengan berkata "ya sok apalagi pertanyaannya jangan sedikit-sedikit sekalian saja pertanyakan", beliau menjelaskan kegiatan ketapang di desa Ciwalen, yakni pemberian bibit ayam Platinum sebanyak 100 ekor kepada warga yang ditunjuk untuk mengelola pengembangbiakan ayam Boiler di tiap-tiap RT. 


Setelah tim menghitung secara rinci terkait anggaran ketahanan pangan tersebut. Tim pun sedikit heran sebab dari hasil penghitungan tim anggaran dan ketahanan pangan yang digelar tidak sesuai dengan aturan pemerintah yakni 20% dari anggaran dana desa, namun yang terealisasi hanya sekitar 14,5%, sebab kades Budiyanto, S. AP hanya menjelaskan perihal pemberian bibit kepada kelompok tani di 44 rukun tetangga ( RT ), itupun saat ini baru dipesan untuk bibit DOC platinum boilernya. Sementara pemberian pakan, obat-obatan ataupun vitamin untuk pengembangbiakan tidak sama sekali tidak disinggung dan dijelaskan oleh beliau secara terperinci, seperti halnya masalah pemberian bibit DOC ayam Boiler platinum.

Kemanakah sisa anggaran dana ketahanan pangan tersebut...? Wallahu a'lam

Laporan : Tim

TrendingMore