BATAM - Wordnews // Kerusakan hutan di Batu Besar Nongsa, semakin parah diduga adanya kegiatan tambang pasir cuci yang semakin marak. Sedangkan DLH (Dinas Lingkungan Hidup) Kota Batam diduga tidak berani untuk menindak adanya kegiatan tambang pasir cuci yang diduga tidak berijin.
Melihat kondisi ini beberapa awak media mendatangi DLH kota Batam dalam rangka komfirmasi, sejauh mana penanganan pemerintah khususnya Dinas Lingkungan Hidup tindakannya pada galian pasir cuci.
Adanya sikap yang tidak patut diperlihatkan salah seorang oknum DLH sepertinya alergi terhadap kedatangan beberapa awak media, pasalnya kedatangan beberapa awak media ini disambut dengan nada tidak nyaman dan sikap kurang bersahabat.
Selain dari sikap kurang bersahabat DLH (Dinas lingkungan Hidup) kota Batam juga seperti nya tertutup terhadap adanya tambang pasir cuci ini,
"Rekan - Rekan media (onlene ) datang itu mau konfirmasi baik ijin ataupun hal lain yang intinya gangguan lingkungan (rusaknya lingkungan)"terang salah satu awak media online.
Sempat kita sambangi Camat Nongsa, Arfandi, bahwa makin marak nya kegiatan tambang pasir cuci di nongsa, hanya mengatakan,
"Terimakasih infonya teman teman media, nati kita kordinasi kan ke pihak terkait,"tutur Arfandi singkat.
Sementara Kapolsek Nongsa AKP, I Made Putra, pernah kita info kan tentang adanya kegiata tambang pasir itu,
"Nanti kita tanya kanit dulu ya,"ucapnya singkat.
Laporan: Asriadi
Editor : Salma