BATAM - Woednews // Keluhan warga dipemukiman RT/RW 03/O5, Kelurahan Tanjunguma, Kecamatan Lubukbaja, kota Batam, mengeluhkan sulitnya Air bersih untuk dapat di konsumsi memenuhi kebutuhan sehari hari.
Penyebab sulitnya Air bersih, diduga mahalnya tarif pemasangan ATBdi wilayah Pelantar Panjang, Tanjung Uma hingga mencapai Angka Rp 3.000.000 (tiga juta rupiah), ungkapan itu dipaparkan salah seorang warga,
"Warga disini sangat kesulitan untuk bisa pasang ATB, karena pelayanan pemasangan ATB itu harus berkelompok," tutur salah seorang warga.
Masih menurut warga, Kami semua berharap pada pemerintah Kota Batam agar ada perhatian supaya kami bisa menikmati Air bersih,"ujarnya.
Hal senada di ungkapkan Rahman salah seorang tokoh Masyarakat Tanjung uma,
"Terkait Air bersih Air bersih yang dikonsumsi sehari hari saat ini kurang layak untuk dikonsumsi warga, apalagi saat ini masa Pandemi, berbagai penyakit dikhawatirkan menyerang warga karena Air tidak layak dikonsumsi,"terang Rahman.
Mana pasal yang pro rakyat, terang salah seorang warga, yaitu pasal, 33, UU Dasar pada ayat (3 ) menyebukan bumi dan Air dan kekaya-an alam yang terkandung didalam nya dikuasai, oleh negara dan dipergunakan sebesar besar nya untuk kemakmuran rakyat,
"Bagai mana bisa jadi kenyataan kemakmuran bagi rakyatnya, butuh Air bersih saja pemerintah susah melayani kami, kenapa ATB untuk perusahaan sangat gampang sedangkan ATB kami sangat sulit dilayani pemerintah ditanjung Uma ini,"pungkasnya.
(Asriadi)