WAY KANAN – Julukan "daerah sejuta lubang" yang kini melekat pada Kabupaten Way Kanan bukan sekadar sindiran sinis, melainkan jeritan rakyat yang selama bertahun-tahun bergulat dengan jalan rusak, debu, dan lubang menganga. Setelah keluhan dan desakan keras disuarakan oleh para tokoh pemuda dari Negeri Agung, Baradatu, dan Negeri Besar dan Bumi Agung, kini giliran suara tajam datang dari Andre Wisata, tokoh pemuda Kecamatan Umpu Semenguk, yang menyebut kondisi ini sebagai bukti nyata kegagalan kebijakan pembangunan infrastruktur yang adil dan merata.
“Julukan itu menyakitkan, tapi kita tidak bisa menutup mata, itulah realitas di lapangan. Jalanan kampung, lintas kecamatan, bahkan jalan utama banyak yang sudah lebih mirip kubangan. Ingat, uang bukan segalanya,” tegas Andre saat dikonfirmasi, Sabtu (2/8/2025).
Ia menambahkan, kondisi ini berdampak langsung pada kualitas hidup masyarakat, mulai dari aktivitas pendidikan anak-anak, distribusi hasil pertanian, hingga keselamatan pengendara.
"Di musim kemarau, masyarakat makan debu. Di musim hujan, mereka bertarung dengan lumpur dan ban pecah. Ini bukan soal nyaman atau tidak nyaman, ini soal keselamatan. Kasihan saudara kita yang berjuang demi kehidupan!" ungkapnya
Andre juga menyampaikan bahwa saat ini masyarakat menunggu jawaban pasti dari Bupati Ayu Asalasiyah, apakah perbaikan dan pembangunan infrastruktur jalan benar-benar akan menjadi prioritas utama ke depan atau justru kembali dikesampingkan.
"Rakyat menunggu sikap tegas dan terang dari Bupati. Apakah infrastruktur jalan akan jadi prioritas atau tidak? Jangan terus digantung dengan janji. Jalan rusak tidak bisa diperbaiki dengan pidato," tegasnya.
Ia menegaskan bahwa masyarakat bukan anti pemerintah, tapi mereka hanya ingin merasakan kehadiran negara dalam bentuk yang paling sederhana: jalan yang layak dan aman.
Andre juga mendorong agar kepala daerah dan seluruh jajarannya tidak hanya terpaku pada APBD, tetapi aktif menjalin koordinasi dan mencari dukungan anggaran dari pusat dan provinsi.
"Kita ini harus jemput bola! Jangan hanya mengeluh soal anggaran minim. Ada banyak peluang bantuan di pusat, tinggal kemauan dan keberanian untuk berjuang. Kalau tidak, Way Kanan akan terus jadi cerita gagal yang diulang-ulang," harapnya.
Terakhir, Andre mengajak pemuda, organisasi sipil, dan media untuk menjadi kekuatan pengawal kebijakan pembangunan yang berpihak pada rakyat.
"Way Kanan bisa bangkit, tapi hanya kalau kita bersatu. Dan itu dimulai dari satu keputusan berani yakni utamakan jalan, utamakan rakyat!," tutup Andre.